Presiden Republik Indonesia Dr. H. SBY, Menteri Perumahan RI (PKS) & Ikang Fawzi (REI / PAN)

Presiden Republik Indonesia Dr. H. SBY, Menteri Perumahan RI (PKS) & Ikang Fawzi (REI / PAN)
Presiden Republik Indonesia Dr. H. SBY, Menteri Perumahan RI (PKS) & Ikang Fawzi (REI / PAN)

Pelantikan Ikang Fawzi jadi Duta LIPI & Kebun Raya Indonesia

Pelantikan Ikang Fawzi jadi Duta LIPI & Kebun Raya Indonesia
Penyematan untuk Ikang Fawzi oleh Wakil Menteri PU Dr. Hermanto & Ketua LIPI Prof. Dr. Umar Anggoro Jenni

Rocker Sekolahan Berorganisasi REI

Rocker Sekolahan Berorganisasi REI
Ikang Fawzi Pengurus Senior REI (Real Estate Indonesia)

Berorganisasi Sejak FISIP-UI sampai di FEB-UGM

Berorganisasi Sejak  FISIP-UI sampai di FEB-UGM
Ikang Fawzi Penyanyi Rock Intelektual Rajin Berorganisasi

Mengabdi di Almamater FISIP-Administrasi Niaga, UI (Universitas Indonesia)

Mengabdi di Almamater FISIP-Administrasi Niaga, UI (Universitas Indonesia)
Ikang Fawzi Mengajar Marketing Stategik, di FISIP UI, 2009

Ikang Fawzi Dosen Tamu Kelas Doktor FT-UI

Ikang Fawzi Dosen Tamu Kelas Doktor FT-UI
Teknik Lingkungan UI, Ikang Fawzi bersama Bu Yennel dari ITB, Kebun Raya Indonesia

"Puri Marissa" Persembahan Ikang Fawzi untuk Istri Tercinta Marissa Haque

"Puri Marissa" Persembahan Ikang Fawzi untuk Istri Tercinta  Marissa Haque
Marissa Haque Istri Ikang Fawzi & Mantan Menpera Akbar Tanjung (Senior HMI)

Tidak Ada Kata Gagal!

Gagal, Hanyalah Pernyataan dalam Kepala!

Gagal, Hanyalah Sebuah Kemenangan yang Tertunda!



Penyanyi Rock Sekolahan Juga Berpolitik

Penyanyi Rock Sekolahan Juga Berpolitik
Ikang Fawzi Alumni FIFIP-UI & FEB-UGM

Sabtu, 13 Maret 2010

Mengelola Risiko Ketidakpastian dari Dr. Hargo Utomo, FEB-UGM: Ikang Fawzi

Mengelola Risiko Ketidakpastian

Sebuah esei pendek dari Pak Dr. Hargo Utomo, MBA., MCom menjadi inspirasi penambah semangat saya dan istri dirumah. Bahwa kehidupan itu pasti, namun hidup itu sendiri dipenuh dengan ketidakpastian. Lesson learn yang dapat diambil dari kutipan menyeluruh dari salah satu tulisan Pah Hargo saya pikir sangat bagus untuk didiseminasikan agar kita semua dapat berpositif-thinking ditengah badai-gelombang ketidakpastian hidup di Indonesia. Pak Hargo sendiri adalah seorang Deputy Director of Academic and Student Affairs pada Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Gadjah Mada tempat saya Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi) dan istri saya Marissa Haque mengambil S2 kami 'yang kesekian.' Semoga berkah serta semoga mencerahkan...

1. Mengelola Resiko Ketidakpastian
Bagi sebagian orang, membahas tentang risiko ketidakpastian selalu identik dengan sesuatu yang bernuansa negatif dan merugikan sehingga harus dihindari dan oleh karenanya kalau memungkinkan bisa direduksi sampai pada level terkecil. Ketidakpastian seolah menjadi ancaman bagi individu atau kelompok karena dianggap mengganggu proses pencapaian kinerja organisasional. Padahal, kalau disimak lebih jauh, ketidakpastian justru dapat menjadi stimulan untuk memunculkan pemikiran kreatif yang pada gilirannya dapat mendorong langkah inovatif bagi suatu organisasi. Coba simak kalau orang bertanya:”Apa yang mendorong para pebisnis memutuskan tetap menjalankan bisnisnya di Indonesia walaupun negeri ini seringkali dinilai memiliki tingkat risiko dan ketidakpastian cukup tinggi dibanding negara-negara berkembang lainnya?” Bisa ditebak jawabannya, yaitu bahwa ketidakpastian itu adalah “kembang gula atau pemanis” yang menarik dan bisa mendatangkan “semut-semut” bisnis. Argumen itu sepertinya hanya relevan bagi mereka yang menyukai tantangan dan berani mengambil risiko atas suatu pilihan atau keputusan. Bagaimana pula bagi mereka yang mempunyai preferensi terhadap comfort zone dan menyukai status quo dalam dalam berbisnis?

Mengelola ketidakpastian memang sangat dekat dengan risiko yang juga sering dipersepsikan secara sempit sebagai akibat negatif dari suatu pilihan atau keputusan. Bagi para pebisnis yang menyukai tantangan, maka risiko yang dikalkulasi (calculated risk) adalah bagian dari suatu bisnis yang juga perlu mendapat porsi pengelolaan tersendiri. Tujuannya jelas, yaitu mendapatkan kekuatan (power) yang besar untuk mengendalikan sumberdaya produktif. Logikanya, dalam kondisi keterbatasan sumberdaya, maka seseorang akan cenderung mengambil keputusan berdasar pada tingkat kejelasan sumberdaya dan kestabilan dalam perolehannya. Ini berarti, para pebisnis yang memiliki kecenderungan perilaku sebagai risk taker akan selalu mencoba menemukan sumberdaya alternatif bagi bisnisnya. Sebaliknya, bagi pebisnis yang masuk dalam kategori risk avoider atau risk averter, maka sangat sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa risiko yang dikalkulasi sebenarnya adalah bagian dari proses bisnis yang harus dikendalikannya. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah ada kompromi diantara keduanya. Jika kompromi harus dilakukan, bagaimana memasukkan aspek-aspek organisasional ke dalam pengelolaan suatu risiko ketidakpastian dalam bisnis.

2. Kompromi dalam Mengelola Risiko
Pembicaraan mengenai risiko dapat berkembang luas mulai dari tingkatan fungsi keuangan sampai pada lingkup kegiatan yang tidak secara langsung terkait dengan urusan keuangan. Sebagai ilustrasi, para pebisnis seringkali dihadapkan pada pilihan yang cukup berat karena menghadapi kenyataan adanya perputaran manajerial (managerial turnover) yang tinggi dalam lingkup pekerjaannya. Suatu fenomena yang seringkali dijumpai pada industri jasa keuangan dan perbankan di negeri ini. Bahkan ada anekdot yang menyatakan bahwa kalau seseorang mampu bertahan berkerja di suatu perusahaan jasa keuangan lebih dari 10 tahun pada perusahaan yang sama, maka orang itu memiliki karakter kuat melebihi manusia langka yang pernah ada di dunia. Sudah barang tentu, anekdot semacam ini tidak berlaku umum dan dapat terterapkan untuk semua bentuk pekerjaan dan/atau industri.

Itu sebabnya, untuk mempertahankan sosok atau figur yang memiliki kapasitas manajerial dan mumpuni dalam mengampu pekerjaan tertentu, suatu institusi kadangkala harus mengemasnya dengan ragam bentuk gimmick atau iming-iming untuk menjadikannya menarik sebagai tempat berkarya. Tidak jarang dijumpai bentuk insentif yang ditawarkan merupakan paket remunerasi yang mengkombinasi antara pemenuhan kebutuhan dasar dan aktualisasi diri. Suatu hal yang nampaknya sulit dilakukan, tetapi mulai banyak diterapkan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, ada satu pelajaran menarik yang dapat diambil dari hasil studinya Carson et.al (2006) yang berjudul “Uncertainty, opportunism, and governance: The effect of volatility and ambiguity on formal and relational contracting”, Academy of Management Journal, Vol. 49., No.5 yaitu bahwa mengelola ketidakpastian sumberdaya manusia dalam bisnis dapat dilakukan dengan memodifikasi pola kontraktual dalam suatu ikatan kelembagaan. Hipotesis yang dimunculkan dalam studi tersebut adalah bahwa pola hubungan kontraktual dalam suatu bisnis akan cenderung lebih kuat terhadap desakan faktor volatitas dibanding ambiguitas. Sebaliknya, pola kerja yang berbasis kontrak formal akan lebih tahan terhadap desakan faktor ambiguitas (ambiguity) dibanding volatilitas (volatility). Sudah barang tentu, kedua pola hubungan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan dalam banyak hal tidak saling menggantikan. Dengan demikian, kecermatan dalam mengamati situasi, akan menentukan tingkatan risiko ketidakpastian pola kerja yang dipilih.

Pada lingkup yang lebih luas, mengelola risiko ketidakpastian dalam organisasi bisnis membutuhkan dukungan infrastruktur kelembagaan yang bisa diandalkan dan mampu untuk menopang kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan dalam organisasi bisnis. Memang, pengalihan risiko finansial secara terbatas dapat dialihkan kepada perusahaan-perusahaan asuransi atau bentuk lembaga penjaminan lainnya. Situasi berkembangnya bisnis asuransi di Indonesia memang mungkin bisa menjadi salah satu indikator adanya kesadaran baru di kalangan masyarakat dalam mengelola risiko ketidakpastian. Namun, risiko lain yang terkait dengan kegiatan yang sifatnya operasional atau situasi yang mengarah pada perubahan kondisi mental, sosial, dan politikal nampaknya masih membutuhkan upaya integratif sehingga mampu mengkombinasi kemanfaatan moneter yang dijanjikan dengan bentuk lain yang juga bernilai tinggi. Pengelolaan bisnis dengan menggunakan pola portfolio mungkin bisa menjadi satu alternatif. Dengan cara itu, bisa saja terjadi bentuk kegiatan bisnis dikemas dalam format aliansi untuk menghadapi kemungkinan pemunculan faktor ketidakpastian di dalam suatu sektor atau industri tertentu.
3. Penutup
Apapun bentuk keputusan yang akan diambil oleh para pebisnis, rasionalitas terbatas yang dimiliki mengharuskan seseorang untuk memilih dari segala bentuk opsi yang menawarkan solusi terhadap situasi ketidakpastian. Itu pula mengapa untuk memilih lembaga penjaminan mana yang dinilai memiliki kredibilitas tinggi memang tidaklah selalu mudah. Penggunaan indikator ganda (multiple indicator) bisa saja dilakukan untuk bisa menentukan peringkat yang diharapkan peringkat itu mampu menggambarkan kredibilitas yang ditawarkan. Lebih dari itu, proses pemilihan yang dilakukan dengan berdasar pada ketentuan-ketentuan yang mengarah pada praktik bisnis yang baik (good governance) barangkali merupakan hal yang bisa dilakukan untuk menghindari jebakan risiko ketidakpastian dalam berbisnis.

Social Research Techniques (Teknik Penelitian Sosial): untuk Thesis MBA Ikang dan Marissa di UGM

Social Research Techniques
Teknik penelitian sosial untuk pemasaran properti di Indonesia terbilang unik. Saya Ikang Fawzi dana istri saya Marissa Haque didalam pembuatan thesis kami berdua di FEB- UGM mencoba menggabungkan ide kami terkait entertainment yang selama ini seakan hanya berupa ‘mimpi’ belaka. Beberapa teknik dasar yang kami berdua pakai ada didalam penalaran yang kami dapatkan secara independen dibawah ini sebagai berikut:

DALAM METODE KUANTITATIF

Metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang memetingkan atau menitikberatkan pada hasil, sehingga laporan dibuat dengan menggunakan lambang dan bilangan sebagai jawaban pasti atas persoalan yang diinginkan dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif dibuthkan adanya data-data dan selalu menggunakan analisis statistika untuk memperoleh hasil.

Dalam metode penelitian kuantitatif, terdapat beberapa teknik diantaranya: (1) wawancara terstruktur (structured interview); (2) statistik survei dan kuesioner (statistical surveys and questionnaires) kelompok responden atau fokus studi yang akan bermanfaat untuk membandingkan / kontras tanggapan peserta untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Menurut Lindlof & Taylor (2002) mengembangkan pedoman wawancara kadang-kadang dianggap sebagai sarana, dimana peneliti dapat meningkatkan kehandalan dan kredibilitas data penelitian. B. Survei Statistik dan Kuesioner (Statistical Surveys and Questionnaires). Selanjutnya, teknik penelitian sosial dengan metode kuantitatif adalah survei statistik (statistical survey) dan kuesioner (questionnaire). Berikut penjelasan dari teknik penelitian tersebut.
A. Survei Statistik (Statistical Survey)
Sebelum memahami tetang survei statistik, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang konsep statitik, populasi, dan survei. - Statistik adalah data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah bidang sosial, misalnya; statistik tentang kemisminan, statistik tentang putus sekolah, statistik tentang kenakalan remaja, dan lain-lain. - Populasi adalah jumlah oarang atau penduduk di suatu daerah (tempat) yang digunakan sebagai penelitian.

Survei adalah teknik penelitian dengan memberikan batas yang jelas atas data. Statistik survei merupakan teknik penelitian kuantitaif yang digunakan untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang item dalam suatu populasi. Sebuah survei cenderung menitik-beratkan pada pendapat atau informasi faktual. Pendapat atau informasi faktual biasanya tergantung pada tujuan dan banyaknya pemberian pertanyaan kepada responden. Berdasarkan pelaku dan jenis pertanyaannya, survei statistik dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan kuesioner. Ketika pertanyaan-pertanyaan yang dikelola oleh seorang peneliti, survei ini disebut wawancara terstruktur atau peneliti-survei yang dikelola. Ketika pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh responden, survei ini disebut sebagai kuesioner atau survei yang dikelola sendiri. Di Indonesia, penelitian survei pernah marak pada saat jelang pencalonan pemilihan presiden SBY tahun 2009.

B. Kuesioner (Questionnaire)
Kuesioner diciptakan pertamakali oleh Sir Francis Galton. Sebuah kuesioner adalah teknik penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan petunjuk lain untuk tujuan mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner sering dirancang untuk analisisstatistik dari semua jawaban. Beberapa keunggulan dari teknik penelitian kuesioner adalah sebagai
berikut;

- biaya penelitian yang murah,
- tidak membutuhkan banyak usaha dari peneliti,
- memiliki jawaban standar yang membuatnya mudah untuk
mengumpulkan data. Namun, jawaban standar seperti itu dapat
melemahkan pengguna.
- kuesioner dengan tajam dibatasi oleh fakta, bahwa responden harus
dapat membaca dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan kepada
mereka, Sebagai jenis survei, kuesioner juga memiliki banyak masalah yang sama pertanyaan yang berkaitan dengan konstruksi dan kata-kata yang ada dalam jenis lain jajak pendapat.

C. Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)
Pengamatan (observasi) adalah mengamati perilaku atau peristiwa.
Terstruktur adalah melakukan (pengamatan) dengan cara menyiapkan pedoman pengamatan. Pedoman pengamatan adalah hal-hal yang perlu diamati pada objek penelitian. Pada umumnya dalam mengumpulkan pertanyaan, metode pengamatan lebih mudah dilakukan daripada mengajukan pertanyaan. Satu keuntungan dari pengamatan adalah peneliti tidak perlu mengajukan pertanyaan. Peneliti hanya menonton dan merekam. Seorang peneliti tidak akan mencoba untuk mengamati segala sesuatu tanpa arah dan tujuan, tetapi akan melihat panduan pengamatan. Bila menggunakan metode ini, pengamat mencoba untuk tidak mempengaruhi lingkungan yang sedang peneliti amati.

Metode observasi sangat bervariasi dalam hal jumlah struktur. Metode ini berusaha menyediakan data selengkap mungkin dan deskripsi nonselektif. Metode ini memberikan daftar lengkap dari perilaku yang diharapkan. Dalam menggunakan metode observasi, biasanya telah disediakan daftar periksa (form) pengamatan sedemian rupa untuk memudahkan ceklis akan peristiwa dan tindakan mana yang terjadi. Perilaku yang dikehendaki harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak ada pertanyaan dalam pikiran pengamat apakah atau tidak itu terjadi. Dalam mengumpulkan data,teknik pengamatan sangat memakan waktu proses. Contoh penelitian dengan teknik pengamatan misalnya; perilaku orang tua tiri kepada anak tiri, perilaku siswa pada saat mendapatkan nilai pelajaran Sosiologi, perilaku orang miskin dalam mendapatkan sumbangan beras miskin, dan masih banyak contoh lagi lainnya.
D. Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi adalah suatu metode pengambilan data penelitian dalam lmu-ilmu sosial yang menekankan isi suatu komunikasi. Earl Babbi mendefinisikan analisis isi adalah studi yang mencatat proses komunikasi manusia, seperti buku, website, lukisan dan hukum. Teknik penelitian ini paling sering digunakan oleh para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial untuk menganalisis transkrip rekaman wawancara dengan peserta. Analisis isi juga dianggap sebagai metode ilmiah dalam ilmu sastra khususnya pada teks-teks yang dipelajari akan siapa penulisnya, derajat keaslian, serta seberapa dalamnya makna. Menurut Harold Lasswell, rumusan pertanyaan-pertanyaan inti dalam teknik analisis isi adaah sebagai berikut:
- Siapa bilang apa?,
- kepada siapa?,
- mengapa?,
- sampai sejauh mana dan efeknya apa?.”
Selanjutnya oleh Kimberly A. Neuendorf (2002) menawarkan enam-bagian definisi analisis isi, yaitu: analisis isi merupakan analisis mendalam dengan menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif pesan menggunakan metode ilmiah (termasuk perhatian terhadap objektivitas-intersubjektivitas, a priori desain, reliabilitas, validitas, generalisasi, replicability, dan pengujian hipotesis) dan tidak terbatas untuk tipe variabel yang dapat diukur atau konteks di mana pesan-pesan yang dibuat atau disajikan. Contoh: kasus rekaman anggodo dengan oknum polisi, jaksa, dan markus.

E. Analisis Sekunder (Secondary Analysis)
Analisis sekunder adalah teknik analisis penelitian sosial dengan cara menggunakan data-data yang tersedia sebelum penelitian (dokumentasi). Menurut Heaton (2000) analisis sekunder digunakan untuk menggambarkan berbagai praktik analitis yang menggunakan pra-data yang ada, baik untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan penelitian baru atau untuk memeriksa kembali pertanyaan-pertanyaan penelitian utama untuk tujuan menguatkan. Analisis sekunder biasanya sangat cocok untuk data statistik yang telah lengkap dan terdokumentasi dengan baik.

F. Penelitian Pemasaran Kuantitatif (Quantitative Marketing Research)
Penelitian pemasaran kuantitatif merupakan teknik penelitian kuantitatif dalam bidang pemasaran. Teknik penelitian pemasaran kuantitatif adalah penelitian pemasaran yang memiliki perhatian pada objek pembeli dan penjual pada hal-hal tentang: produk, harga, lokasi, dan promosi. Sebagai metode penelitian sosial, penelitian ini biasanya dengan menggunakan alat kuesioner dan skala. Orang yang merespons (responden) akan diminta untuk menyelesaikan menanggapi daftar pertanyaan (angket). Hasil penelitian ini kemudian digunakan untuk pihak pemasar, untuk menciptakan strategi dan rencana pemasaran.

Ikang Fawzi Cawabup Lampung Selatan: Pos Kupang

Jumat, 19 Februari 2010 14:30 WITA

Kalianda, POS KUPANG.Com - Artis Ikang Fawzi mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati (Cawabub) pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Lampung Selatan mendampingi Zainuddin Hasan ke Komisi Pemilihan Umum setempat.

Bakal calon wakil bupati Lampung Selatan itu, di Kalianda, Kamis, mengatakan bersyukur telah diberikan kesempatan berpasangan dengan adik Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan."Ini semua bukan ambisi tapi berkah dari Allah SWT atas kesempatan ini," kata dia didampingi istrinya Marissa Haque.

Dia menjelaskan, meskipun belum ditetapkan sebagai pasangan calon bupati, dirinya akan membangun Lampung Selatan ke arah yang lebih baik dengan segala kemampuan yang ada mekipun memiliki latar belakang seorang artis.Ikang lebih lanjut mengatakan, jika terpilih nanti akan memperbaiki sektor ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan kearah yang lebih baik demi kemajuan masyarakat Lampung Selatan ke depan.

Prioritas utama yang akan dilakukannya adalah perbaikan infrastruktur di Lampung Selatan yang kurang memadai seperti buruknya akses jalan sebagai transportasi utamaJika infrastruktur terkondisi dengan baik maka seluruh roda perekonomian di Lampung Selatan akan berjalan lancar yang dampaknya kembali lagi kepada masyarakat," kata dia.Sementara itu Balonbup Lamsel, Zainuddin Hasan, mengatakan optimistis akan menang menggandeng penyanyi rock kondang Tanah Air itu.Dia menjelaskan, memilih Ikang Fawzi sebagai pasangannya bukan karena keartisannya namun karena memiliki pendidikan ilmu politik yang ditempuh saat kuliah dulu dan memiliki bakat lain selain keartisannya.

Namun, dia menambahkan, dengan keartisannya tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengembangkan seni dan budaya di Lampung Selatan dengan menggandeng semua kalangan terutama pemuda dan pemudi daerah itu."Terlebih lagi kami mendapat dukungan dari kader Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangaunan (PPP) dan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dengan misi perubahan Lampung Selatan," ujar Zainuddin penuh semangat. (ant/Dion DB Putra)

Peringatan 50 tahun Kebun Raya Eka Karya Bali, di Bedugul, Tabanan: Ikang Fawzi

Sabtu, 18 Juli 2009 03:20 WIB

Ikang Fawzi (45) laris di acara peringatan 50 tahun Kebun Raya Eka Karya Bali, di Bedugul, Tabanan, Rabu (15/7) malam. Laris bukan karena ia menjual suatu barang, tetapi banyak bapak dan ibu dari berbagai daerah yang datang sebagai undangan kebun raya itu memintanya berfoto bersama.

Mereka mengaku sebagai penggemar Ikang Fawzi sejak lama. ”Wah, silakan Pak. Mau bagaimana gayanya, Pak?” kelakar penyanyi rock ini. Namun, kehadirannya di sini bukan sebagai duta kebun raya. Ia diminta teman-temannya yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum untuk mengisi acara hiburan di Kebun Raya Eka Karya Bali.

Apa komentarnya? ”Saya kagum dengan kebun raya ini. Terbayang sehatnya badan dan rohani jika sering menghirup kesegaran alam yang asri, apalagi bareng keluarga,” katanya. ”Otomatis bermusik pun jadi lancar dan menyenangkan. Kebun raya ini membawa aura segar, musik jadi indah dengan sendirinya,” ujar Ikang.

Ia berharap bisa mengunjungi ke-20 kebun raya di Indonesia. Selama ini Ikang baru sempat mengunjungi kebun raya di Bogor, Cibodas, dan Bali. ”Meski baru taraf mengagumi keanekaragaman alam di kebun raya, saya sungguh mendukung pelestarian alam,” tuturnya. (AYS)

Metro TV, Hasil Polling Awal 2009

Metro TV, Hasil Polling Awal 2009
marissa Haque Fawzi & Ikang Fawzi, Metro TV, Hasil Polling Awal 2009

Koran Kompas, Hasil Polling Awal 2010

Koran Kompas, Hasil Polling Awal 2010
Polling Kompas 2010, Walau Lama tak Muncul, Namun Marissa Haque Istri Ikang Fawzi Tetap dalam Ranking di Atas

"Preman": Karya Ikang Fawzi

"Preman": Karya Ikang Fawzi
Ikang Fawzi Roker Indonesia dng Pendidikan Mumpuni (FISIP-UI & FEB-UGM)

Ikang Fawzi and His PAN Team

Ikang Fawzi and His PAN Team
PAN dalam Hati Ikang Fawzi untuk Keluarganya